Pinyaram, nama ini tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Minangkabau. Pinyaram adalah salah satu kuliner khas yang berasal dari Kabupaten Solok Selatan yang berjenis kue. Kuliner satu ini termasuk dalam jajanan tradisonal. Keberadaan kuliner tradisional ini masih eksis dan tidak lekang oleh zaman. Kue Pinyaram ini merupakan makanan yang biasanya wajib ada pada acara-acara Adat di Kabupaten Solok Selatan.
Pinyaram berbahan dasar utama tepung beras dan gula merah/gula pasir. Bentuk dari kue Pinyaram nyaris menyerupai kue cucur dan bahan-bahannya pun kurang lebih hampir sama, namun bentuk kue Pinyaram memiliki bagian yang menggembung dibagian tengahnya. Kue ini memiliki tekstur tepian yang renyah dan bagian tengah empuk dan lembut. Dominasi rasa manis dan gurih pada kue ini sangat mudah beradaptasi dengan lidah banyak orang.
Pinyaram memiliki dua varian warna yaitu putih dan coklat yang merupakan perbedaan yang mencolok namun tidak dengan rasanya. Untuk Pinyaram yang berwarna putih, gula yang digunakan merupakan gula pasir, sedangkan yang berwarna coklat menggunakan gula merah.
Dengan semakin berkembangnya zaman, Pinyaram kini sudah semakin banyak varian rasanya, ada rasa durian, pisang maupun pandan. Cara pembuatannya pun tidak terlalu sulit. Cara memasaknya layaknya seperti menggoreng telur mata sapi. Biasanya untuk satu Pinyaram digoreng dengan ukuran satu sendok sayur hingga matang.
Kuliner khas Minangkabau tidak hanya disajikan pada saat Upacara Adat seperti Pernikahan, Mendoa Kematian, dan Perayanaan Keagamaan, akan tetapi kita juga dapat menemukaknya di pasar tardisional di sekitar Kabupaten Solok Selatan. Kuliner tradisional ini juga bisa dijadikan oleh-oleh, dikarenakan Pinyaram mampu bertahan sampai satu minggu. Namun, Pinyaram ini lebih nikmat di santap selagi hangat.